 |
| Ilustrasi ujian tulis (Foto: Pixabay.com) |
Reporter : Fadillah Indiyuni Astuti
MAYANTARA- Universitas Terbuka (UT) mengeluarkan kebijakan akademik baru mulai semester 2024/2025 ganjil berdasarkan Surat Edaran Nomor B/656/UN31.WR1.PK.02.03/2024.
Dalam kebijakan tersebut terdapat sejumlah aturan baru, salah satunya adalah biaya bagi mahasiswa yang akan melakukan penggantian skema atau metode ujian.
Sebelumnya, penggantian skema ujian tidak dikenakan biaya baik Ujian Online (UO) ke Ujian Tatap Muka (UTM) ataupun sebaliknya.
Namun setelah adanya kebijakan tersebut, mahasiswa yang ingin beralih metode ujian dikenakan biaya sebesar Rp150 ribu per mata kuliah.
Hal ini dibenarkan oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Dr. Subekti Nurmawati, M.Si saat ditemui oleh tim redaksi dalam konferensi pers Wisuda Periode II Tahun 2024 UPBJJ UT Surakarta pada Rabu (11/9/2024) lalu di Graha Saba Buana, Sumber, Banjarsari.
Nurmawati mengungkapkan kebijakan baru tersebut merupakan usaha kampus dalam meningkatkan layanan bagi mahasiswanya.
"Semua kebijakan yang dibuat di UT itu untuk meningkatkan pelayanan terhadap mahasiswa," jelas dia.
Nurmawati menambahkan, keputusan itu dilakukan sebagai upaya pencegahan atas adanya permasalahan dalam sistem.
"Adapun kebijakan baru tersebut dibuat untuk meminimalisir kekacauan yang akan terjadi, apabila ada perubahan skema atau metode ujian yang dilakukan oleh mahasiswa karena perubahan metode ujian akan mengubah jadwal ujian dan harus membentuk kelas baru. Sehingga akan mengacaukan sistem di Universitas Terbuka. Sedangkan UT memiliki banyak mahasiswa dan harus membuat jadwal belajar untuk semester berikutnya," ujar Dekan FST itu.
Lebih lanjut Nurmawati juga menyebutkan bahwa skema ujian sudah dapat dilihat pada lembar informasi pembayaran registrasi matakuliah.
 |
| (atas) Lembar informasi pembayaran semester 2023 genap dan (bawah) lembar informasi pembayaran semester 2024 ganjil. (Foto: Fadillah Indiyuni Astuti/lpmmayantara.com) |
"Dengan adanya perubahan pada LIP semester 2024 ganjil, harapannya bisa mengurangi jumlah mahasiswa yang melakukan perpindahan metode ujian," pungkasnya.***
.jpg)
