Ilustrasi api. (Foto: pixabay) |
Penulis : I.K Nino Sativara
Secercah sinar merasuki ruangan dari sela lubang ventilasi
Malam hari nampak terang, diiringi masuknya cahaya ingatan
Cahaya itu beriringan masuk, menggeliati seluruh alam bawah sadar
Bagai tinggal di nirwana, sanubari berkelana
Kerinduan akan Ia, padanya hanya satu terbakar
Api yang pernah kau nyalakan dalam sumbu hati ini
Sumbu yang kala itu basah pun kau nyalakan
Kini masih terasa hangat di dada
Kenangan bahagia saat bersama
Menghangatkan dingin malam di saat pelukan tak sampai padanya
Benak hati berucap kasar
Republik boleh gonjang-ganjing
Penuh sesak akan kepentingan politisi
Tapi rasa hangat dari api yang pernah kau nyalakan dalam hati
Sekalipun tak pernah terpikir untuk mati
Api itu masih menyala
Meski kini agak meredup, namun yakinlah
Bila Ia kembali mendekat, api itu kelak bersinar terang
Pun jika mati, bara-nya akan tetap menyala