LPM Mayantara

LPM Mayantara

Ajak Mahasiswa Peduli Kesehatan Mental, HIMASUTA Adakan Seminar Mental Health

HIMASUTA menyelenggarakan seminar kesehatan mental pada Sabtu (14/10) bertempat di UPBJJ UT Surakarta. (Foto: Istimewa)


Penulis : Mutiara Putri Pinasti

MAYANTARA- Himpunan Mahasiswa Universitas Terbuka Surakarta (HIMASUTA) menyelenggarakan Seminar Mental Health dengan mengangkat tema "For A Better Life" pada Sabtu (14/10/2023). 

Acara tersebut bertempat di UPBJJ Universitas Terbuka Surakarta, dengan dua narasumber yaitu Erlina Raharisti dan Velina Nova Widyastuti. 

Adapun jumlah peserta dalam kegiatan tersebut sebanyak 67 orang. 

Wisnu, selaku ketua pelaksana mengungkapkan penyelnggaraan seminar tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental pada masyarakat.

"Kesehatan mental sendiri sekarang ini menjadi trending topik yang sangat hangat dikalangan masyarakat khususnya di kalangan anak muda,karena akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental," ujar Wisnu. 

Narasumber pertama yaitu Erlina Raharisti mengatakan bahwa kesehatan mental tidak terlepas dari cara kita mengendalikan diri sendiri. 

"Sebenarnya kebahagiaan itu sangat sederhana jika kita mulai dari hal-hal paling kecil misalnya penerimaan diri," ungkapnya. 

Erlina mengungkapkan sejumlah tips mengenai "The How Of Happiness" untuk menjaga kesehatan mental. 

"Pertama bersyulur dan berpikir positif, lalu menghindari overthingking dan perbandingan sosial, jangan lupa juga untuk membangun harapan dan terus optimis," terang dia.

"Orang dengan kondisi mental baik hidupnya akan terasa nyaman dan tidak mudah terlarut dalam emosi saat menghadapi masalah," kata Erlina. 

Velina selaku narasumber kedua juga menjelaskan kepada peserta untuk menerima setiap perasaan, baik itu senang,sedih,kecewa,bahkan marah. 

"Meskipun terkadang sulit tapi kita harus tetap berusaha melakukannya agar kondisi perasaan dan mental kita tetap stabil," ungkapnya.

Menurutnya, laki-laki cenderung lebih sulit untuk menerima adanya berbagai perasaan, khususnya perasaan sedih yang dialami.

"Padahal laki-laki pun juga boleh meluapkan emosi dalam bentuk menangis, hanya saja stigma masyarakat yang beranggapan bahwa laki-laki harus selalu kuat," ungkap Velina. 

Velina menekankan kesehatan mental perlu untuk dijaga lantaran memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar. 

"Harapannya, agar peserta bisa menjadi pribadi yang tangguh dan menjaga kesehatan mental masing-masing," pungkas dia.***



Editor : I.K Nino Sativara