Editor : I.K Nino Sativara | Penulis : Arilza Saphnabila
MAYANTARA- Yoga Ade Pamungkas, seorang kreator konten asal Boyolali berkesempatan menjadi narasumber dalam seminar "Menjadi Beauty Content Creator di Era Digital" pada Minggu (23/7) bertempat di Kendi Renjana Steak, Juwiring, Klaten.
Dalam seminar yang diadakan oleh tim Sosialisasi dan Promosi (Sosprom) Universitas Terbuka Surakarta tersebut Yoga turut hadir dan berbagi ilmu bersama seluruh peserta.
Pada kesempatan itu, dirinya menjelaskan latar belakang dan pengalaman pribadinya sebagai seorang kreator konten kecantikan yang telah ditekuni selama hampir 4 tahun.
“Di tahun 2019, saya awal mulanya hanya iseng me-review produk, tau tau paginya jadi viral,” terang dia.
Selama menjadi kreator konten kecantikan, Yoga menggunakan plattform media sosial yakni TikTok dalam mengunggah karyanya.
Melalui akun TikTok itulah ia kemudian berkarier sebagai seorang kreator konten.
“Memang agak aneh ya, beauty content creator kok laki-laki. Ya, memang sudah jalannya di situ,” ujar Yoga.
"Jadi tidak ada salahnya dan belakangan ini sudah tidak aneh lagi karena laki-laki juga butuh perawatan agar terlihat bersih, rapi, dan wangi," tambah dia.
Pada kesempatan yang sama, Yoga membagikan kunci jitu ala dirinya bagi siapa pun yang ingin berkarier sebagai kreator konten kecantikan, antara lain :
1. Memiliki niat dan tekad yang kuat untuk berkarya.
2. Mempersiapkan alat produksi konten seperti smartphone, tripod, lampu, dan tidak lupa penampilan yang menarik.
3. Membuat personal branding atau promosi diri yang unik dan berbeda dari yang lain seperti salah satu contohnya dalam gaya penyampaian informasi, pemilihan bahasa yang digunakan, dan sebagainya.
4. Membangun pasar atau penonton sehingga kunjungan ke akun media sosial meningkat dan dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan.
5. Menjaga konsistensi dan kontinuitas dengan terus membuat konten dan tetap menjaga kredibilitas.
Selama menjalani profesinya, Yoga menyebut bahwa menjaga konsistensi merupakan tantangan paling berat yang ia alami.
Sering dijumpai rasa bosan dalam proses berkarya. Untuk menangani kebosanan, biasanya ia memilih untuk pergi berwisata kuliner dan mencari ide konten di tempat baru.
Selain harus menghadapi tantangan menjaga konsistensi, Yoga juga tak menampik bahwa komentar pedas sering didapatkan selama ia menjadi kreator konten.
Meski demikian melalui hasil kerja kerasnya, ia mampu mendapatkan sponsor dari suatu perusahaan dan bisa pergi keluar negeri secara gratis.***