LPM Mayantara

LPM Mayantara

Keluh Kesah Sang Ibu yang Anaknya Digigit Anjing, Si Pemilik Malah Marah-marah

Ilustrasi anjing menggonggong. (Foto:pexels.com)


Surat pembaca dari anonim 

MAYANTARA- Ata ( nama samaran), pada saat pulang dari Mushola setelah sholat ashar Ata ingin pulang untuk mengambil tas dan pergi mengaji. Dalam perjalanan, Ata disapa oleh temannya yang bernama Niko (bukan nama sebenarnya). Niko ini berniat bercanda dengan melemparkan anjingnya, di luar dugaan ternyata anjing tersebut mengejar Ata.

Ata mencoba lari namun terkena cengkraman dari anjing tersebut. Ata digigit anjing tersebut dan ia berusaha ingin melepaskan diri, namun Ata terbanting, mencoba berdiri lagi, namun terjatuh lagi. Hingga pada akhirnya Ata meminta pertolongan pada si pemilik anjing, Niko. Namun Niko tak ada respon.

Di saat anjing tersebut dapat dilepas dari Ata, Niko hanya diam saja melihat Ata. Ata mencoba untuk berdiri, namun baru beberapa langkah, Ata terjatuh.

Rio yang sedang lewat dan melihat ata jatuh, ia langsung mengantarnya pulang ke rumah Ata, Rio mengatakan bahwa Ata jatuh.

Rio yang baru saja datang, tidak melihat kronologi Ata digigit anjing. Ata pun mengatakan kepada ibunya bahwa dia digigit anjing. Lalu sang ibu pun bertanya tentang pemilik anjing yang baru saja menggigitnya, Ata menjawab dengan menunjuk ke rumah si pemilik anjing. Ata langsung dipakaikan jaket oleh Ibunya (hanya di selempangkan ke pundak).

Ata gemetar dan menggigil. Sebelum mereka pergi ke rumah sakit, mereka pergi ke rumah Niko terlebih dahulu. Ibu Niko kebingunggan, Ibunya Ata memberikan saran terhadap ibu Niko. Pada intinya meminta tolong untuk anjingnya dijaga, jangan dilepas sembarangan. Namun Ibu Niko kemudian marah dan tidak tidak percaya bahwa anjingnya menggigit.

Sesampainya di rumah sakit dilakukan penanganan, Ibunya Ata memilih jalur umum daripada jalur asuransi, karena jika menggunakan asuransi harus mengklaim, menelepon pihak asuransi (membutuhkan proses yang lama), sedangkan Ata butuh penanganan cepat. 

Ketika baju Ata dibuka oleh suster dan pada bagian lengan, Ata mengampit lengannya, suster pun mengangkat lengan Ata secara perlahan dan membukanya.

Ibu Ata pun terkejut melihat luka yang terlihat dalam. Luka gigitan anjing, di paha terdapat cakaran anjing, kaki Ata sakit. Dokterpun melakukan tindakan, dokter mangatakan Ata akan divaksin rabies, Ata baru pertama kali melakukan vaksin rabies dengan anjuran dokter dipertemuan ke 1, 3, 7, 14 dan 30.

Ibunya Ata diberi kartu vaksin. Jadi dokter akan menjadwalkan kapan akan vaksin lewat kartu tersebut. Ibunya Ata menjelaskan untuk biaya umum vaksin rabies 800 rb sekian dengan tindakan, vaksinnya saja mungkin 400-600 rb.

Setiap vaksin 800, sudah dengan biaya dokter. Bagi yang sudah terkena gigitan anjing, kucing, kura- kura ataupun hewan lainnya bisa langsung ke UGD, nanti akan ditangani disana. 

Dilakukan segera karena kita tidak tahu parasit anjing tersebut akan berhenti di organ vital bagian mana, apakah jantung, hati dan lain sebagainya. Meskipun pemilik anjing mengatakan bahwa anjing tersebut aman dan sudah divaksin, namun solusi terbaiknya adalah kita harus merujuk pada anjuran dokter.

Jadi harus lebih hati-hati, untuk Puskesmas mohon ada tindakan untuk menyediakan vaksin rabies, mengecek yang memiliki hewan peliharaan apakah sudah vaksin rabies atau belum, terutama pada anjing. Sebelum dijadikan hewan peliharaan atau penjaga rumah setidaknya divaksin atau dikarantina sebelumnya agar semua aman.***



Kamu bisa mengirimkan surat pembaca juga lho! Ketentuan dan cara mengirim bisa cek di sini