Poster konser Coldplay. (Foto: pkentertainment.id) |
Surat Pembaca dari Anggota UKM Jurnalistik
MAYANTARA- Membaca pemberitaan akhir-akhir ini soal penangkapan calo tiket Coldplay, saya sendiri malah senyum-senyum sendiri.
Sebagai kaum mendang-mending, daripada uang habis buat beli tiket Coldplay, tentu saja menabung untuk membayar UKT jauh lebih mulia.
Selain harga UKT yang (agak) naik, hal lain yang bikin saya madep manteb nggak ikut war tiket Coldplay adalah karena matkul UO sekarang berbayar.
Sebagai mahasiswa Sipas Non TTM dengan UKT Rp 1,5 juta, sebagian kawan saya menyarankan untuk cuti dari kuliah dan membeli tiket band asal Inggris itu untuk kursi CAT 6.
Iya sih, saya ini memang penyuka musiknya Coldplay. Tapi begitu lihat harga tiketnya, yang ada malah ekspresi muka saya yang jadi "cold to play".
Kursi CAT 6 itu nggak begitu istimewa. Mau nonton Chris Martin sing a song paling-paling seperti pak RT ngasih sambutan dari kejauhan.
Tentu saja saya mengurungkan niat untuk membeli tiketnya, meski sobat-sobat saya bahkan sampai harus cuti kuliah, jual motor, gadai emas, bahkan sampai utang pinjol demi band yang diisukan warna-warni itu.
Bayar UKT adalah di atas segalanya. Pendidikan nomer satu, dengerin Coldplay juga nggak harus nonton langsung (padahal dalam hati kepengen banget).
Tuh coba lihat, temen-temen saya bahkan sampai harus install Spotify crack biar bisa dengerin Coldplay gratis tanpa iklan.
Padahal paling kenceng yang mereka tahu cuman "Yellow" atau paling nggak "The Scientist".
Apalagi temen-temen saya yang sampai utang pinjol. Wah kalo itu niat hati dengerin "Fix You" yang ada malah orangnya yang perlu di "Fix You" kan. ***