LPM Mayantara

LPM Mayantara

Adakan Liga Internal, UKM Futsal UT Surakarta Asah Kemampuan Sembari Siapkan Atlet Unggul

2 orang pemain tengah beradu dalam liga internal UKM Futsal UT Surakarta.
 (Foto:Nino Sativara/lpmmayantara.com)


Editor: I.K Nino Sativara | Penulis: I.K Nino Sativara 

MAYANTARA- UKM Futsal UT Surakarta mengadakan liga internal pada Minggu (11/6) bertempat di GOR Gaya Futsal Gilingan, Banjarsari. 

Dalam pelaksanaannya liga internal tersebut diikuti oleh total 7 tim yang keseluruhan berasal dari anggota UKM Futsal UT Surakarta., dan dimulai dari pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.  

"Ini dibagi menjadi 7 tim dari anggota internal semua," ujar Ketua UKM Futsal UT Surakarta, Rizky Feri. 

Sementara itu, Humas UKM Futsal, Dodi Aris Gunawan mengungkapkan bahwa pelaksanaan liga internal bertujuan untuk mencari bibit atlet yang unggul. 

"Pertama untuk mengumpulkan anggota biar pada kumpul, kedua tentu mencari bibit atlet sembari berlatih," ungkap dia. 

Dodi menyebut pihaknya berencana untuk mengikuti pertandingan kompetisi di luar kota dalam waktu dekat. 

"Ada rencana sekitar bulan depan di Surabaya, tapi nanti lihat dulu bagaimana," terang dia. 

Meski olahraga futsal didominasi oleh laki-laki, namun UKM Futsal juga memiliki anggota berjenis kelamin perempuan. 

"Iya ada yang perempuan juga, pria wanita boleh gabung ke sini," ujar Luthfi, Ketua 2 UKM Futsal. 

Menurutnya, meski terdapat perbedaan gender namun porsi latihan dan materi yang diberikan tetap sama dan seimbang. 

"Materi latihan sama, tidak ada perlakuan khusus. Mungkin hanya lebih ke sikap misalnya cara komunikasinya agak berbeda dengan yang laki-laki," sebut dia. 

Lebih lanjut Lutfhi mengungkapkan, antara laki-laki dan perempuan permainan tetap dibedakan dan tidak dipertandingkan secara bersamaan. 

"Di Indonesia sendiri sudah ada kok kelas untuk futsal putri, kami bahkan punya 2 pemain potensial yang sudah pernah bertanding di kompetisi dalam negeri," jelasnya. 

"Kalau latihan, pada saat kurang pemain ya kadang campur, tapi kalo sudah liga atau kompetisi tentu saja dibedakan," tambah dia. 

Saat ditanya mengenai kendala dalam pelaksanaan kegiatan UKM, Luthfi menuturkan latar belakang anggota yang mayoritas pekerja sering menjadi halangan. 

"Ya kan background kita rata-rata dari pekerja, nggak semua murni mahasiswa, tentu saja waktu latihan disesuaikan, apalagi kalau kompetisi sudah tentu harus menyesuaikan jam kerja," sebut dia. 

Dengan kelajuan yang ada di tubuh UKM-nya, Luthfi berharap pihak Universitas Terbuka Surakarta lebih memberikan perhatian kepada seluruh UKM. 

"Ya saya berharap kampus bisa memantau semua UKM, semua diperlakukan sama, biar bisa dapat fasilitas. Lagian kalau kita bertanding kan yang dapat nama baik juga kampus, tolong diperhatikan juga," ungkap dia. 

"Saya harap juga ada bantuan paling nggak bola aja lah minimal, kan tidak mahal. Sama UKM lain juga diperhatikan fasilitasnya biar kita juga makin semangat berlatih," tandasnya.***